Mencari
kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu.
...Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu,
namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat
mencarinya dengan menerjang sana-sini, merempoh sana-sini, atau menerobos
sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari
kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu,
seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.
Namun kita belajar. Kita belajar bahawa
kebahagiaan tidak boleh di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar
bahawa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat
disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu.
Kita belajar bahawa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita
mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita
berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.
Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu.
Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan
itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam
menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh.
Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati
kita.Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita.
Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tidak
pernah memperdulikannya.
Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di
sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.
2.
Bismillah,....
Sob,...Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika
Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi
saling melengkapi.
Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing
partner yang sepadan.
Ketika pertandingan dimulai, dia tidak
berhadapan denganmu untuk melawanmu Tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga
di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika
bola itu terlewat olehmu. Dialah yang akan menutupi kekuranganmu.
Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam
laki-laki :
perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan,
keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele, hingga
ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu. Dialah yang akan menyelesaikan
bagiannya, sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu, kau
menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.
Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang,
kontras dengan lelaki, itulah perempuan
Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati
hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan
Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang
laki-laki, tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk
dilindungi,tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.
Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang
akurat. Bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang
laki-laki. Tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya, Kata-kata yang lembut,
Ungkapan-ungkapan sayang yang sepele, Namun baginya sangat berarti, membuatnya
aman di dekatmu.
Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air
yang luwes. Sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan.
Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai Dibandingkan dengan pohon
yang besar dan rindang. Seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak
kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.
Ia lembut bukan untuk diinjak. Rumput yang
lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir
tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya. Tetapi jika perempuan
berpikir tentang perasaan lelaki. Itu akan menyita seluruh hidupnya.
Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk
laki- laki. Karena perempuan adalah bagian dari laki-laki. Apa yang menjadi
bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan
menjadi keluarga barumu. Keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga.
Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap
ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana, karena mereka, ia menjadi seperti
sekarang ini.
Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi
bagian dari perasaanmu juga. Karena kau dan dia adalah satu. Dia adalah dirimu
yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di
bagian lapangan yang sama denganmu.
3.
“Cinta
baru sempurna jika terasa menyayat, seperti segumpal tanah liat yang akan baru
tampil indah setelah dipahat. Cinta menjadi abadi jika tak terjangkau. Ibarat
bumi selalu mengitari matahari. Karena tak mampu meraihnya, selamanya menjadi
bayangan yang tak terengkuh….
Ditinggalkan jauh lebih menyakitkan daripada
diputuskan. Namun lebih menyakitkan lagi ketika kita tidak mengerti bahwa
terkadang Tuhan izinkan kita kehilangan seseorang untuk kebaikan kita sendiri.
Kehilangan akan membuat kita merasa rapuh tapi disisi lain kehilangan bisa
membuat kita tegar.
Tetapi sesuatu yang hilang belum tentu
meninggalkan kekosongan, karena jejak-jejak yang ditinggalkannya tak pernah
benar-benar hilang. Maka, mari belajar untuk mencintai kehilangan itu, karena
ia adalah bagian alamiah dari hidup. (Ga mudah memang Sob,... Tapi biarkan
berlalu mengalir seiring dengan berjalannya waktu,,....)
Kehilangan membuat banyak pelajaran dan
pengalaman baru buat kita. Kita dapat menerima dengan baik proses itu, menerima
diri kita sendiri. Kata orang bijak, manusia tak memiliki apa-apa kecuali
pengalaman hidup.
Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun,
kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ketika kita kehilangan.
Kemenangan hidup bukan berhasil mendapat banyak, tetapi ada pada kemampuan
menikmati apa yang didapat tanpa menguasai. Pelajaran dari beberapa kehilangan,
bahwa dalam setiap kehilangan ada pembelajaran yang membuat jiwa makin dewasa.
Atau mungkin menjadi sebuah proses lepasnya sebuah ego dalam diri.
Di saat kehilangan, kita jadi meringkuk seperti
bayi yang tak punya kuasa. Menyadari bahwa sekuat apapun jiwa dan diri, setiap
hidup tak pernah lepas dari kehilangan. Bahwa cerita di dunia ini bukan hanya
celoteh kita, tapi ada celoteh lain yang harus didengarkan, dipenuhi dan
dijalankan. Tak lain demi harmonisasi.“
Kita tidak bisa memilih manusia seperti apa yang
akan kita cintai , tapi kita bisa menentukan sendiri cara kita mencintai . Jika
kita terus menerus berputar di pusaran kehilangan, sejatinya kita mendramatisir
keadaan dan berfikir bahwa kehilangan ini akan abadi. (Jika tanpa adanya sebuah
keikhlasan)
Ya.. manusia selalu yakin pada pemikirannya
sendiri , tak akan terbantahkan tanpa perenungan.
Hal ini sungguh memberi aku ilham akan makna
"kehilangan" yang sesungguhnya . Semua yang ADA sebenarnya adalah
Tidak Ada . "kehilangan" bukan pusaran abadi , asal kita mengerti
pada hakikatnya apapun yang di temukan suatu saat pasti akan berakhir dengan
caranya sendiri
0 komentar:
Posting Komentar